Rekayasa Genetik Pada Tanaman

I. Tanaman Transgenik dan Jenisnya
Apakah transgenik itu? Transgenik terdiri dari kata trans yang berarti pindah dan gen yang berarti pembawa sifat. Jadi transgenik adalah memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman ke tanaman lainnya, atau dari gen hewan ke tanaman. Transgenik secara definisi adalah the use of gene manipulation to permanently modify the cell or germ cells of organism (penggunaan manipulasi gen untuk mengadakan perubahan yang tetap pada sel makhluk hidup).
Tujuan rekayasa genetika dan contohnya pada tanaman:
1.      Menghambat pematangan dan pelunakan buah (Tomat)
2.      Tahan terhadap serangan insektisida (Tomat, kentang, jagung)
3.      Tahan terhadap serangan ulat (Kapas)
4.      Tahan terhadap insekta dan virus (Kentang)
5.      Tahan terhadap virus (Squash, Pepaya)
6.      Tahan terhadap insekta dan herbisida (Jagung, Padi, Kapas dan Canola)
7.      Toleran terhadap herbisida (Kedelai, Canola, Kapas, Jagung)
8.    Perbaikan komposisi nilai gizi (Canola (high laurate oil), Kedelai (high oleid acid oil), Padi (high beta-carotene))

Inseminasi Buatan

Inseminasi Buatan (IB) atau kawin suntik adalah suatu cara atau teknik untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen) yang telah dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut ‘insemination gun‘.Pengolahan semen untuk IB sangat diperlukan terutama berkaitan dengan keterbatasan bibit pejantan unggul serta faktor geografis yang jauh dan sulit diakses. Untuk mensiasati hal itu maka semen dari pejantan-pejantan unggul yang telah dikoleksi ditambahkan bahan pengencer dan dikemas dalam kemasan khusus.
Bahan pengencer diperlukan sebagai media pengawetan sementara setelah penampungan spermatozoa yang berkualitas baik sehingga daya fertilisasinya dapat optimal pada saat dilanjutkan kepada IB. Larutan pengencer harus dapat memenuhi kebutuhan fisik maupun kimiawi spermatozoa.Fungsi bahan pengencer adalah (1) menyediakan zat-zat makanan sebagai sumber energi bagi spermatozoa, (2) melindungi spermatozoa dari kejutan dingin (cold shock), (3) mengandung bahan penyangga untuk mencegah efek yang membahayakan akibat perubahan pH dari pembentukan asam laktat, (4) mempertahankan tekanan osmotik dan keseimbangan elektrolit yang sesuai, (5) menghambat pertumbuhan bakteri, (6) meningkatkan volume semen sehingga dapat digunakan untuk inseminasi massal dan (7) melindungi sel spermatozoa selama pembekuan (Hafez 1993). Semen yang telah dicampur dengan bahan pengencer tersebut selanjutnya dapat langsung di-IB-kan atau dijadikan bentuk semen beku.

Kloning

Kloning merupakan salah satu bentuk keberhasilan para ilmuwan dalam perolehan keturunan yang banyak mengundang pro dan kontra. Diawali dengan lahirnya Dolly, seekor anak domba di Skotlandia sampai isu lahirnya bayi perempuan hasil kloning bernama Eve. Kloning banyak mendapat kontra dari masyarakat, terutama dalam kloning manusia.



Pro dan Kontra Bayi Tabung

Bayi Tabung (in vitro fertilization) . . .
                Pada program bayi tabung proses pembuahan terjadi secara tidak alami. Artinya, proses pembuahan dilakukan secara buatan
A.   Proses Bayi Tabung ..
     
Ø Seleksi pasien
Ø  Stimulasi atau merangsang indung telur untuk memastikan banyaknya sel telur. Secara alami, sel telur hanya satu. namun untuk bayi tabung, perlu lebih dari satu sel telur untuk memperoleh embrio.
Ø Pemantauan pertumbuhan folikel (cairan berisi sel telur di indung telur) melalui ultrasonografi. Tujuannya, melihat apakah sel telur sudah cukup metang untuk ‘dipanen.’
Ø  Mematangkan sel telur dengan menyuntikkan obat agar siap ‘dipanen.’
Ø Pengambilan sel telur, kemudian diproses di laboraturium.
Ø  Pengambilan sperma suami (pada hari yang sama). Jika tidak ada masalah, pengambilan dilakukan lewat masturbasi. Jika bersamalah, pengambilan sprema langsung dari buah zakar melalu operasi.
Ø Pembuahan atau (fertilisasi) di dalam media kultur di laboraturium. hasilnya embrio.
Ø Transfer embrio kembali ke dalam rahim agar terjadi kehamilan, setelah embrio terbentuk.
Ø Penunjang fase luteal untuk mempertahankan dinding rahim. Dokter memberi obat untuk mempertahankan dinding rahim ibu agar terjadi kehamilan.
Ø  Terakhir, proses simpan beku embrio. Jika ada embrio lebih, bisa disimpan untuk kehamilan selanjutnya.

Rekayasa Genetika

Saat ini perkembangan teknologi hayati sedang mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin hari semakin kompleks. Contohnya saja buah tanpa biji, menumbuhkan tanaman transgenik yang kebal dari penyakit, dan bibit unggul. Selain pada tanaman, saat ini sudah tersedia teknologi rekayasa genetika pada hewan atau manusia. Misalnnya kloning yang telah berhasil dilakukan pada domba yang diberi nama Dolly, dan teknologi bayi tabung yang saat ini sudah menjadi sarana bagi pasangan suami-istri yang sulit mendapatkan keturunan. Selain di atas, rekayasa genetika pun dapat digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh susunan gen penyusun yang salah.

Namun, pada praktiknya teknologi ini terbentur oleh adanya pro kontra yang datang dari masyarakat. Baik segi agama, segi ekonomi dan lingkungan. Dari segi agama, banyak orang mengemukakan bahwa rekayasa genetika ibarat kita sedang "bermain menjadi Tuhan". Dalam artian kita mudah mengubah susunan genetik suatu makhluk hidup yang pada hakikatnya hanya Tuhan yang berhak melakukan hal seperti itu.
Dari segi ekonomi, khususnya pada tanaman transgenik. Tanaman-tanaman itu direkayasa sehingga menghasilkan bibit unggul. Tentu teknologi ini hanya bisa dilakukan petani-petani tertentu sedangkan petani-petani biasa hanya bisa menanam tanaman dengan kualitas standar. Sehingga petani biasa semakin miskin dan menambah jumlah rakyat miskin.

Dari segi lingkungan, khususnya tanaman transgenik, akan menimbulkan seleksi buatan secara tidak langsung. Tanaman yang memiliki gen racun bagi hama tertentu bisa jadi salah sasaran. Akibatnya, hewan-hewan yang bukan sasaran racun ini menjadi mati. Lama-kelamaan populasinya menurun dan mengakibatkan kepunahan.

Untuk rekayasa genetik pada hewan akan menimbulkan limbah makhluk hidup. Misalnya pada bayi tabung, Sperma-sperma yang gagal menjadi calon  bakal anak dibuang begitu saja dan menjadi limbah.

Untuk itu, Selayaknya kita sebagai manusia yang bijak harus mampu menggunakan teknologi secara seimbang. Dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia tetapi tidak diekspolitasi secara berlebihan sehingga dapat menyeimbangkan ekosistem atau lingkungan di sekitar kita (-Mulki-)